CILACAP, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Batu Nusakambangan menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan melalui inovasi budidaya perikanan berkelanjutan. Salah satu langkah konkret diwujudkan dengan melaksanakan kunjungan studi tiru ke Kampung Sidat, Desa Kaliwungu, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, pada Jumat (10/10).
Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari secara langsung teknik dan manajemen budidaya ikan sidat, yang memiliki nilai ekonomi tinggi serta potensi besar untuk dikembangkan di wilayah Nusakambangan. Rombongan dari Lapas Batu diterima langsung oleh pengelola Kampung Sidat yang memberikan penjelasan menyeluruh terkait siklus hidup sidat, proses pembenihan, perawatan kolam, pakan alami, hingga sistem pemasaran hasil panen.
Kepala Lapas Batu menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi langkah strategis dalam mencari referensi terbaik untuk pengembangan unit budidaya sidat di lingkungan Lapas Batu.
“Sidat merupakan komoditas unggulan yang berpotensi besar untuk dikembangkan di Nusakambangan. Lingkungan yang masih alami dan ketersediaan sumber air menjadi modal kuat bagi kami untuk memulai budidaya ini sebagai bagian dari program ketahanan pangan dan pembinaan kemandirian warga binaan,” ungkapnya.
Selain meninjau kolam budidaya, peserta studi tiru juga melakukan diskusi intensif terkait pengelolaan kualitas air, teknologi pembesaran, serta strategi pemasaran ekspor, mengingat permintaan sidat di pasar internasional cukup tinggi, khususnya ke Jepang dan Korea.
Melalui kegiatan ini, Lapas Batu berupaya menjadikan budidaya sidat sebagai kegiatan produktif yang bernilai ekonomi sekaligus edukatif bagi warga binaan. Hasil dari studi tiru ini akan dijadikan acuan dalam rencana pembangunan unit tambak sidat di Nusakambangan, yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan warga binaan serta mendukung misi Pemasyarakatan dalam menciptakan pembinaan yang produktif dan berkelanjutan.
Dengan semangat Pemasyarakatan PASTI Berdampak, Lapas Batu terus berinovasi mengembangkan berbagai sektor ketahanan pangan — dari pertanian, peternakan, hingga perikanan — sebagai wujud nyata kontribusi Pemasyarakatan terhadap kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.