Wartanesia – Indonesian Prison Product and Arts Festival (IPPAFest) 2025 resmi dibuka dengan penuh kemeriahan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada Senin (21/4). Acara prestisius ini dibuka secara langsung oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Adrianto, serta dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara seperti Menteri Koperasi dan UKM, Maman Abdurrahman, Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto, bersama jajaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) dan Direktorat Jenderal Imigrasi (Ditjenim) dari seluruh Indonesia.
Pembukaan IPPAFest dimeriahkan oleh penampilan enerjik marching band dari Politeknik Pengayoman Indonesia (Poltekpin), kemudian dilanjutkan dengan fashion show kain tradisional dari berbagai daerah di Nusantara. Salah satu yang mencuri perhatian adalah kain Sasirangan, hasil karya warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIA Martapura, Kalimantan Selatan, yang tampil memikat dengan kekayaan nilai budaya lokal.
Menteri Agus Adrianto yang hadir bersama sang istri, Evi Agus Adrianto selaku Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, turut menyambangi stan Kantor Wilayah Ditjenpas Kalimantan Selatan. Kunjungan ini disambut dengan hangat melalui pertunjukan Tari Baksa Kembang, sebuah tarian tradisional Kalimantan Selatan yang mencerminkan kelembutan dan keramahan dalam menyambut tamu kehormatan.
Di stan Kalimantan Selatan, Menteri Agus menyaksikan secara langsung berbagai hasil karya kreatif warga binaan, mulai dari kain Sasirangan hingga produk makanan olahan seperti amplang, yang diperkenalkan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Kalimantan Selatan, Mulyadi.
“Kain sasirangan ini sangat khas dan mencerminkan budaya Kalimantan Selatan. Saya juga melihat makanan olahan amplang sangat potensial. Saya sarankan agar stoknya ditambah karena IPPAFest masih berlangsung dua hari lagi,” ujar Agus.
Menanggapi arahan tersebut, Kepala Kanwil Ditjenpas Kalimantan Selatan, Mulyadi menyatakan kesiapannya untuk terus meningkatkan mutu dan jumlah produk hasil karya warga binaan serta memastikan ketersediaan stok selama festival berlangsung.
“Antusiasme pengunjung luar biasa dengan berbagai prodak yang ada di stan Kalimantan Selatan,” pungkas Mulyadi.
IPPAFest 2025 menjadi momentum penting dalam memperkenalkan hasil pembinaan produktif di lembaga pemasyarakatan kepada masyarakat umum. Selain menampilkan kreativitas warga binaan, acara ini juga merupakan bentuk nyata dari upaya pembinaan yang berkelanjutan dan berdampak positif.
Komentar0