Wartanesia — Suara kuas yang menyapu pelan permukaan tempat sampah menjadi saksi lahirnya karya penuh makna dari balik jeruji. Pada Senin (20/10/2025), warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bontang menunjukkan hasil kreativitas mereka melalui kegiatan melukis tempat sampah, didampingi oleh Kasubsi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja, Wahyu Budi Pamungkas.
Dengan penuh ketelatenan, warna-warna cerah dituangkan ke permukaan logam dingin itu, menghadirkan karya yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga menyimpan pesan tentang perubahan, harapan, dan semangat memperbaiki diri. Dari benda yang tampak sederhana, mereka belajar bahwa keindahan bisa lahir di mana saja — bahkan di tempat yang paling terbatas sekalipun.
Kepala Lapas Bontang, Suranto, mengungkapkan bahwa karya ini merupakan bagian dari program pelatihan kemandirian yang bertujuan menumbuhkan potensi warga binaan.
“Setiap sapuan kuas adalah simbol tekad untuk berubah. Kami ingin mereka menyadari bahwa di balik keterbatasan, masih ada ruang untuk berkarya dan berkontribusi positif,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Lapas Bontang tak hanya membina keterampilan, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri dan optimisme warga binaan. Dari balik tembok tinggi dan pagar besi, mereka belajar bahwa kesempatan kedua bukan sekadar mimpi asalkan mau berproses dan berkarya.