Nusakambangan, 16 Oktober 2025 — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ngaseman menyelenggarakan kegiatan ibadah gereja bagi warga binaan beragama Kristen, bekerja sama dengan Yayasan Kasih Tuhan Indonesia (TLM) pada Kamis (16/10). Kegiatan berlangsung di Gereja Lapas Ngaseman pukul 09.00 hingga 11.00 WIB, dengan suasana penuh kekhidmatan dan tertib.
Rombongan dari Yayasan Kasih Tuhan tiba di Lapas Ngaseman pada pukul 08.50 WIB, didampingi oleh staf Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkemaswat), petugas TTD, serta regu jaga pagi. Setelah peserta berkumpul, kegiatan dimulai dengan pujian dan nyanyian rohani yang dipimpin oleh tim pelayanan yayasan.
Selanjutnya, ibadah diisi dengan penyampaian khotbah bertema “Masalah”, yang didasarkan pada kitab Matius 16:21–28. Dalam khotbahnya, pendeta pembimbing menyampaikan pesan bahwa setiap manusia menghadapi ujian hidup, namun melalui iman dan penyerahan diri kepada Tuhan, setiap masalah dapat menjadi jalan menuju perubahan dan pembaruan diri.
Seluruh rangkaian ibadah berlangsung dengan penuh ketenangan dan semangat kebersamaan. Para warga binaan tampak antusias mengikuti setiap bagian ibadah, mulai dari pujian, doa, hingga renungan firman Tuhan.
Kepala Lapas Kelas IIA Ngaseman, Sarwito, menyampaikan bahwa kegiatan keagamaan seperti ini merupakan bagian penting dari pembinaan kepribadian bagi warga binaan agar mampu memperkuat nilai spiritual, moral, dan etika dalam kehidupan sehari-hari.
“Pembinaan kerohanian menjadi salah satu pilar utama dalam membentuk karakter warga binaan agar siap kembali ke masyarakat dengan keimanan yang lebih kuat dan sikap hidup yang positif,” ujar Sarwito.
Kegiatan ibadah gereja ini berjalan aman, tertib, dan lancar, dengan dukungan penuh dari petugas pengamanan dan staf pembinaan. Melalui kegiatan ini, Lapas Ngaseman menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan pembinaan rohani lintas agama sebagai bagian dari misi pemasyarakatan yang humanis, inklusif, dan berkelanjutan.