Nusakambangan, 15 Oktober 2025 — Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam program deradikalisasi, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ngaseman melaksanakan kegiatan pembinaan dan ibadah bagi narapidana kasus terorisme melalui konseling psikologi kelompok, Rabu (15/10).
Kegiatan yang dimulai pukul 09.30 hingga 12.30 WIB ini berlangsung di Gazebo Lapas Kelas IIA Ngaseman dan diikuti oleh delapan warga binaan teroris. Pelaksanaan kegiatan ini mengacu pada Surat BNPT Nomor B-DT.01.02/885/2025, sebagai bagian dari agenda pembinaan kepribadian narapidana terorisme di lapas.
Pembinaan dilakukan oleh tim dari BNPT dengan menghadirkan psikolog Zamroni dari Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang. Melalui pendekatan konseling kelompok, kegiatan ini bertujuan untuk membantu para warga binaan memahami nilai-nilai kemanusiaan, menumbuhkan empati sosial, dan memperkuat semangat kebangsaan secara persuasif dan mendalam.
Kegiatan berjalan dengan suasana humanis dan penuh kekeluargaan, didampingi oleh staf KPLP, staf Kamtib, staf Bimkemaswat, anggota TTD, serta regu jaga pagi. Setelah sesi konseling berakhir, kegiatan dilanjutkan dengan salat dzuhur berjamaah dan saling berjabat tangan antara pihak BNPT, ustadz pembimbing, dan warga binaan sebagai simbol kebersamaan dan perdamaian.
Kepala Lapas Kelas IIA Ngaseman, Sarwito, menyampaikan bahwa kegiatan pembinaan ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara Lapas dan BNPT dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan spiritualitas secara seimbang kepada warga binaan kasus terorisme.
“Melalui pendekatan psikologis dan pembinaan keagamaan yang moderat, kami berharap para warga binaan mampu merefleksikan kembali nilai-nilai kehidupan yang damai, cinta tanah air, dan berkomitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” ujar Sarwito.
Seluruh kegiatan berjalan aman, tertib, dan terkendali, serta mendapat respons positif dari peserta. Lapas Ngaseman berkomitmen untuk terus bersinergi dengan BNPT dalam memperkuat program deradikalisasi yang humanis, persuasif, dan berkelanjutan sebagai bagian dari strategi pembinaan warga binaan pemasyarakatan.