Wartanesia - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun menggelar sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) sebagai bagian dari upaya menilai hasil pembinaan serta menentukan rekomendasi pemberian hak integrasi bagi warga binaan, Senin (6/10). Kegiatan berlangsung di Aula Sahardjo Lapas I Madiun dan dihadiri oleh pejabat struktural, perwakilan balai pemasyarakatan, serta anggota TPP yang diketuai oleh Kepala Bidang Pembinaan Narapidana.
Dalam sidang ini, TPP membahas secara komprehensif perkembangan perilaku warga binaan selama menjalani masa pidana. Setiap warga binaan yang diusulkan untuk mendapatkan hak integrasi seperti asimilasi, cuti bersyarat, dan pembebasan bersyarat dievaluasi berdasarkan catatan kepribadian, kedisiplinan, serta keaktifan dalam mengikuti program pembinaan.
Kepala Lapas I Madiun Andi Wijaya Rivai menyampaikan bahwa sidang TPP menjadi sarana penting untuk memastikan proses pembinaan berjalan objektif dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. “TPP berperan menilai sejauh mana warga binaan telah menunjukkan perubahan positif, sehingga pemberian hak integrasi dapat tepat sasaran dan menjadi motivasi bagi yang lain,” ujarnya.
Selain sebagai bentuk evaluasi, sidang ini juga bertujuan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pemasyarakatan. Setiap keputusan diambil berdasarkan hasil penilaian dan rekomendasi dari berbagai unsur petugas yang terlibat.
Salah satu warga binaan KBD yang mengikuti proses penilaian dalam sidang TPP menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan tersebut. “Saya berterima kasih kepada petugas dan seluruh tim pembina di Lapas I Madiun yang selalu memberi arahan dan kesempatan untuk berubah. Dengan adanya sidang TPP ini, kami merasa dihargai karena usaha dan perilaku kami selama menjalani masa pembinaan benar-benar diperhatikan. Semoga hasil sidang ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berbuat baik dan mempersiapkan diri kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Melalui pelaksanaan sidang TPP secara rutin, Lapas I Madiun berkomitmen untuk mewujudkan sistem pembinaan yang berkeadilan, humanis, dan berorientasi pada reintegrasi sosial. Dengan demikian, warga binaan diharapkan mampu kembali ke masyarakat dengan sikap dan perilaku yang lebih baik, menjadi pribadi yang produktif serta taat hukum.
- Lapas Madiun