Nusakambangan, 21 Oktober 2025 — Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional serta pelaksanaan Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ngaseman melaksanakan kegiatan perawatan pohon kelapa yang berada di area luar lapas pada Selasa, 21 Oktober 2025.
Kegiatan dimulai pukul 08.15 hingga 11.30 WIB dan diikuti oleh pegawai Lapas Kelas IIA Ngaseman yang secara bergotong-royong melakukan pembersihan area sekitar, pemangkasan daun kering, serta pemupukan untuk menjaga kesuburan pohon kelapa. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Lapas Ngaseman dalam mengelola potensi sumber daya alam di lingkungan lapas secara optimal dan berkelanjutan.
Perawatan pohon kelapa ini tidak hanya bertujuan menjaga keindahan lingkungan, tetapi juga mendukung program kemandirian dan ketahanan pangan yang sedang digalakkan di seluruh Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan. Pohon kelapa dipilih karena memiliki nilai ekonomi dan manfaat yang beragam, mulai dari buah, daun, hingga batang yang dapat dimanfaatkan secara produktif.
Kepala Lapas Kelas IIA Ngaseman, Sarwito, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Lapas Ngaseman dalam mengoptimalkan potensi lahan dan tanaman produktif di lingkungan kerja.
“Kami terus berupaya menjaga dan merawat setiap tanaman produktif yang ada di lingkungan Lapas, termasuk pohon kelapa. Selain menjaga kelestarian lingkungan, hal ini juga menjadi bagian dari dukungan terhadap program ketahanan pangan dan kemandirian lapas,” ujar Sarwito.
“Dengan perawatan yang rutin dan maksimal, diharapkan pohon kelapa dapat tumbuh subur dan menghasilkan buah yang bermanfaat bagi kebutuhan internal maupun kegiatan pembinaan kerja warga binaan,” tambahnya.
Kegiatan perawatan pohon kelapa berjalan tertib, aman, dan lancar, serta menjadi bagian dari implementasi nyata Lapas Kelas IIA Ngaseman dalam mendukung visi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk mewujudkan pemasyarakatan yang produktif, berkelanjutan, dan berorientasi pada pemberdayaan sumber daya alam.
