Wartanesia – Dalam mendukung dan melaksanakan 13 Program Akselerasi Menteri imigrasi Dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Agus Andrianto, Kepala Balai Pemasyarakatan (Kabapas) Amuntai Tri Haryanto didampingi oleh Kepala Sub Seksi Bimbingan Klien Dewasa (Kasubsi BKD ), Rihmatullohi terus mengintensifkan pembicaraan dengan Pembimbing Kemasyarakatan (PK) dalam upaya merancang program pembimbingan yang berorientasi pada ketahanan pangan bagi klien pemasyarakatan, Senin (24/2). Langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional serta meningkatkan keterampilan dan kemandirian klien pemasyarakatan.
Dalam pertemuan yang digelar di aula Bapas Amuntai, Kabapas menegaskan bahwa program pembimbingan ini bertujuan untuk membekali klien dengan keterampilan pertanian, perikanan dan lain lain yang dapat mereka manfaatkan untuk kehidupan mandiri pasca pembebasan. Selain itu, program ini diharapkan dapat menciptakan peluang ekonomi baru dan mengurangi angka residivisme.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap klien memiliki keterampilan yang dapat diaplikasikan secara nyata setelah mereka kembali ke masyarakat. Oleh karena itu, pembimbingan yang dilakukan harus benar-benar disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan klien,” ujar Tri Haryanto
PK yang terlibat dalam perumusan program ini turut menyampaikan ide dan rekomendasi terkait metode pembimbingan yang efektif. Beberapa pendekatan yang diusulkan antara lain pelatihan berbasis praktik di lahan yang telah disediakan, kerja sama dengan instansi terkait untuk pendampingan teknis, serta program wirausaha berbasis pangan yang memungkinkan klien untuk mengelola usaha kecil setelah menyelesaikan masa pembimbingan.
Kabapas berharap dengan adanya pembimbingan dan pengawasan dari PK , program ini dapat menjadi model yang sukses dalam rehabilitasi sosial-ekonomi klien pemasyarakatan serta berkontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
- Bapas Amuntai
Komentar0