Wartanesia - Sebagai upaya pencegahan penyakit menular, Lapas Kelas IIB Amuntai menggelar skrining penyakit menular di klinik Lapas yang dilaksanakan pada tanggal 2 sd 5 September 2024. Jum'at, (13/9).
Kegiatan ini bertujuan untuk memeriksa kesehatan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), khususnya dalam mendeteksi dini risiko penularan penyakit TBC dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Salah satu fokus dalam skrining kali ini adalah survei batuk, yang menjadi indikator awal dalam mengidentifikasi gejala TBC dan ISPA. Kegiatan berlangsung selama 4 hari dengan target 519 orang WBP.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham RI No. PAS.6-PK.06.07-502 tentang Pengendalian Penyakit Menular HIV AIDS dan TBC yang bertujuan untuk mengoptimalkan angka penemuan kasus TBC secara aktif dan masif pada kelompok komunal yg berisiko tinggi / rentan terhadap penularan / penyebaran di dalam komunitas khususnya Lapas / Rutan.
Pelaksanaan skrining dipimpin oleh Kasubsi Watnapi dari Lapas Amuntai yang didampingi langsung oleh Kalapas Amuntai yang turut andil dalam kegiatan ini. Dengan adanya skrining ini, diharapkan deteksi dini terhadap penyakit menular dapat dilakukan secara lebih efektif, sehingga penularan di lingkungan Lapas dapat dicegah.
"Melalui survei batuk dan pemeriksaan kesehatan yang rutin, kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi seluruh WBP," ungkap Kalapas, Jupri. Skrining ini merupakan salah satu langkah proaktif dalam mendukung kesehatan di dalam lapas, sejalan dengan program kesehatan nasional.
- Lapas Amuntai
Komentar0