Wartanesia - Siapa sangka, di tengah maraknya tren minuman kekinian, jamu tetap menjadi salah satu kata kunci yang paling banyak dicari oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan data dari Google Trends selama lima tahun terakhir, provinsi seperti Kalimantan Selatan, Jawa Timur, dan Jawa Tengah tercatat sebagai wilayah dengan tingkat pencarian tertinggi untuk kata “jamu”.
Tak hanya itu, data dari SEMrush menunjukkan bahwa kata kunci “jamu” memiliki volume pencarian lebih dari 60.000 per bulan di Indonesia, dan 82.000 secara global. Negara-negara seperti India, Malaysia, dan bahkan Republik Ceko juga menunjukkan ketertarikan terhadap topik ini. Ini menjadi bukti bahwa minat terhadap jamu tak hanya hadir secara lokal, tapi juga mulai mendapat perhatian dunia internasional.
Menariknya, jenis pencarian yang dilakukan kebanyakan bersifat informasional — artinya banyak orang mencari tahu apa itu jamu, bagaimana cara kerjanya, dan apa manfaatnya. Beberapa variasi kata kunci seperti “jamu kuat pria”, “jamu pelancar haid”, hingga “toko jamu terdekat” juga menunjukkan bahwa kebutuhan terhadap jamu sudah sangat spesifik dan beragam.
Dengan tingkat persaingan SEO yang masih relatif moderat (53%) dan biaya per klik yang rendah, ini adalah peluang besar bagi pelaku usaha, penulis blog, maupun pegiat kesehatan alami untuk mulai membangun konten, bisnis, atau edukasi berbasis jamu. Jangan lewatkan momentum ini untuk membawa jamu kembali menjadi bagian dari gaya hidup modern!
Komentar0