GpdiGSz7Gpz0GUY7BSd5TSdoTd==

Bapas Amuntai Gali Pengetahuan Budidaya Padi Apung dari PPL Desa Banyu Hirang


Wartanesia – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Amuntai terus berupaya meningkatkan wawasan dan keterampilan dalam bidang pertanian guna mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Salah satu langkah yang diambil adalah menggali pengetahuan tentang budidaya padi apung dari Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) di Desa Banyu Hirang, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Jum’at ( 7/2).

Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan program kemandirian bagi klien pemasyarakatan agar memiliki keterampilan pertanian yang berkelanjutan, sehingga ketika bebas kembali ke masyarakat para ex warga binaan mempunyai keahlian yang mumpuni seperti yang diharapkan oleh pemerintah. Budidaya padi apung menjadi pilihan karena teknik ini cocok diterapkan di lahan rawa yang banyak dijumpai di wilayah Kalimantan Selatan, termasuk di Hulu Sungai Utara.  

Kepala Bapas Amuntai, Tri Haryanto menyampaikan bahwa kolaborasi dengan PPL Desa Banyu Hirang merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas SDM di lingkungan pemasyarakatan khususnya bagi warga binaan agar dapat berkontribusi positif bagi pembangunan dan kemajuan bangsa seperti yang diharapkan didalam program Asta Cita Presiden Republik Indonesia.

“Kami ingin membekali klien pemasyarakatan dengan keterampilan yang aplikatif dan berdaya guna. Budidaya padi apung sangat potensial untuk dikembangkan, mengingat kondisi geografis daerah ini,"* ujarnya.  

PPL Desa Banyu Hirang menjelaskan bahwa budidaya padi apung merupakan solusi inovatif untuk daerah yang sering mengalami banjir atau memiliki lahan basah. Teknik ini memungkinkan tanaman padi tumbuh dengan baik meskipun berada di permukaan air.  

Dalam sesi diskusi, para petugas Bapas Amuntai mendapatkan wawasan mengenai proses penyiapan benih, pembuatan rakit apung, perawatan tanaman, hingga panen. Diharapkan, ilmu yang diperoleh dapat diterapkan dalam program pembinaan bagi klien pemasyarakatan, sehingga mereka memiliki keterampilan yang dapat dimanfaatkan setelah kembali ke masyarakat.  

Kegiatan ini sejalan dengan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto khususnya dalam pemberdayaan warga binaan, klien pemasyarakatan dalam bidang ketahanan pangan. Ke depan, Bapas Amuntai berencana menjalin kerja sama lebih lanjut dengan berbagai pihak guna memperluas kesempatan pelatihan dan praktik langsung bagi klien binaan.  

Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan klien pemasyarakatan dapat memperoleh keterampilan yang bernilai ekonomi dan mampu berkontribusi dalam pembangunan pertanian daerah, sekaligus mengurangi risiko mereka kembali melakukan pelanggaran hukum.

- Bapas Amuntai 

Komentar0

Type above and press Enter to search.