GpdiGSz7Gpz0GUY7BSd5TSdoTd==

Proyek Perbaikan Jalan Provinsi di Jember Lemot, Diduga Terlilit Masalah Keuangan

 


Jembermediajember.com -- Pekerjaan proyek jalan Provinsi di Jember mulai kecamatan Jombang hingga Desa Kasiyan Timur, terkesan lemot tanpa progres yang jelas. Hampir sebulan, tidak tampak perkembangan berarti hasil pekerjaan.

Hasil pantauan di lapangan, tampak tumpukan material berupa pasir dan batu  berserakan di sepanjang jalan. Sangat mengganggu perjalanan, berdebu apabila cuaca panas, kalau hujan jalanan licin akibat banyaknya lumpur, dan sangat membahayakan pengguna jalan.

Pekerja proyek juga terlihat sangat sedikit jumlahnya di beberapa titik saja, berbanding terbalik dengan volume pekerjaan yang harus segera diselesaikan sesuai jadwal kontrak. Bahkan di kecamatan Gumukmas, sudah tidak ada lagi aktifitas pekerja.

Kegiatan pekerjaan hanya terlihat di kecamatan Jombang dan desa Mlokorejo. Sementara di desa Bagorejo, kecamatan Gumukmas, pengaspalan jalan tersendat-sendat, apabila ada pekerjaan hasilnya hanya beberapa meter saja. 

Sementara di kecamatan Gumukmas, terpantau sudah tidak ada lagi aktifitas pekerja, bahkan di Kasiyan belum tersentuh pekerjaan sama sekali.

Informasi yang berkembang, macetnya pekerjaan proyek Provinsi Jawa Timur ini diduga karena pihak pelaksana proyek mengalami masalah keuangan, akibatnya pekerjaan tidak bisa maksimal.

"Kami sudah sebulan setengah tidak menerima gaji, padahal kami punya anak istri, mau pulang tidak bawa uang. Tiap hari buat makan aja hutang, terus bagaimana kalau seperti ini," kata seorang pekerja yang dijumpai media.

Dia berharap gajinya segera dibayarkan, supaya dapat  memenuhi kebutuhan keluarganya, dan membayar hutang agar tidak semakin menumpuk.

Informasi lain yang diperoleh, bahkan seorang sopir sempat menyita mobil pick up, karena tidak dibayar kurang lebih selama satu bulan. 

Seorang pegiat Sosial, Saiful menyampaikan bahwa Mega proyek Provinsi Jawa Timur ini seharusnya bisa segera diselesaikan, agar memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan.

"Kalaupun ada masalah keuangan menjadi tanggung jawab sepenuhnya pihak pelaksana." Ujarnya.

"Pekerjaan proyek kan ada waktu kontraknya, kalau sampai jatuh tempo belum kelar, maka rekanan bisa kena denda. Logikanya, dengan waktu yang mepet jatuh tempo, pasti nantinya pekerjaan akan dikebut. Nah... Ngebutnya ini bahaya, bisa dikerjakan asal-asalan, kemungkinan mutunya juga akan jelek," tegasnya.

Dia berharap semoga semua pihak terkait proyek Provinsi ini segera mencari jalan keluar terbaik, proyek segera dikerjakan supaya masyarakat sekitar tidak terganggu debu dan lumpur. Yang tidak kalah pentingnya, tentunya segera bisa dinikmati masyarakat dan pengguna jalan.

Komentar0

Type above and press Enter to search.